Kopi Asalan

Kopi asalan adalah biji kopi umumnya dihasilkan oleh petani dari,
1. Panen buah secara racutan (stripping).
2. Buah kopi hasil panen merupkan campuran buah hijau, buah kuning dan merah (sedikit), buah kena hama/penyakit dan daun/ranting.
3. Tanpa sortasi, buah hasil panen tersebut kemudian langsung dijemur.
4. Penjemuran dihentikan saat kadar air buah kopi kering (kopi gelondong kering) masih di kisaran 15 – 20 %.
5. Kopi gelondong kering ini dikupas oleh petani atau dijual ke pedagang pengumpul.
6. Setelah terkumpul dalam jumlah besar, pedagang pengumpul kemudian mengupas biji gelondong tadi menjadi biji kopi (green beans).
7. Biji kopi ini tanpa sortasi dipasarkan secara luas baik konsumen umum dan ke prosesor besar.
8. Sebagian besar biji kopi asalan dibeli oleh prosesor besar untuk direproses lanjut, yaitu,
# pembersihan biji kopi dari kotoran.
# pengeringan ulang (redrying).
# pemilahan mutu (grading) atas dasar ukuran dan warna biji.

Dengan pembinaa petani yg dilakuan oleh banyak pihak, secara bertahap jumlah kopi asalan ini semakin menurun.

Proses buah kopi Arabika

Belajar bersama dan sama-sama belajar dari buah kopi (cerry) yang BMSS (Buah Merah Segar dan Sehat) hingga menjadi kopi ose (green bean), hitung-hitungan ini untuk kopi arabika olah semi maupun full wash. Lebih pas nya lagi kalau di praktekkan dan dicatat tahap per tahap.

Monggo dimulai :

Dari 1000 kg cerry BMSS, setelah di pulper akan didapatkan kulit buah sebanyak 375 kg dan biji kopi HS basah berlendir 625 kg. Tahap selanjutnya fermentasi, akan didapati lendir sebanyak 50 kg jadi kopi HS basah akan didapat 575 kg dilanjutkan dengan penjemuran, maka akan cairan fermentasi sebanyak 260 kg, akan diperoleh 315 kg biji kopi HS setengah kering dilanjutkan dengan proses pengeringan maka akan menguap 85 kg uap air. Dari sini didapatkan 230 kg biji kopi HS kering, dilanjut dengan pengupasan kopi HS , maka akan didapati kulit tanduk sebanyak 45 kg dan biji kopi beras sebanyak 185 kg dan setelah melalui ayakan akan didapati kotoran 5 kg, dan 180 kg kopi ose (green bean) siap kemas, simpan dan selanjutnya terserah Anda..

Semoga bermanfaat….

Kopi vs Diabetes

Benar-benar suatu anugerah dari Sang Pencipta, ternyata kopi mengandung kekuatan mencegah, menghambat dan menurunkan kerusakan sel-sel yang membuat tubuh cenderung menderita diabetes tipe 2 , yaitu diabetes yang dikarenakan pertambahan usia dan pola makan serta pola hidup yang dijalani.
Sebetulnya ada apa dibalik pahitnya kopi itu? Mari kita coba belajar bersama dan sama-sama belajar keajaiban kopi dalam memerangi diabetes….

*Kopi mempengaruhi metabolisme gula dalam tubuh.

Para peneliti di Belanda menyebutkan, minum beberapa cangkir kopi tanpa tambahan gula atau bahan lainnya setiap harinya dapat mengurangi risiko terserang diabetes, dan jadi lebih semangat beraktivitas.

*Kafein dapat menurunkan sensitivitas insulin.

Kata para ahli riset kesehatan masyarakat di Belanda, kafein dapat mengurangi sensitivitas insulin untuk mencegah diabetes tipe 2.

*Kopi mengandung asam klorogenat, mineral, dan lignan yang mencegah diabetes tipe 2. Kopi juga mengandung magnesium, lignan dan asam klorogenat (ahli dari Australia) yang bermanfaat dalam pengaturan gula darah dan pelepasan insulin, sehingga efektif mencegah diabetes tipe 2.

*Antioksidan quinine dalam kopi meningkatkan sensitivitas insulin.

Minum dan menikmati satu sampai tiga cangkir kopi setiap hari dapat menurunkan risiko diabetes. Kopi mengandung antioksidan dan quinine yang dapat meningkatkan sensivitas tubuh terhadap insulin. Kopi juga mengandung antioksidan tokoferol, asam klorogenik dan mineral magnesium yang juga meningkatkan sensitivitas insulin dan metabolisme glukosa.

*Minum kopi sebelum makan dapat mengurangi perubahan kadar gula darah.

Kalau hal ini dilakukan akan dapat mengurangi kadar gula darah sampai 50% dan khasiat ini bisa bertahan sepanjang hari.

*Menurunkan risiko diabetes jika diminum satu cangkir saat makan siang.

Periset mengamati data lebih cermat, hasilnya ditemukan waktu khusus intake kopi merupakan faktor yang terkait dengan khasiat perlindungan ini.

Semoga bermanfaat…

Mencari rasio kopi untuk seduhan

The golden ratio for brewing coffee, bukan hal sederhana tidak juga susah, perlu mencari rasio kopi yang tepat untuk seduhan, tested, test, and testing.

Untuk menemukan formula tepat dalam menyajikan secangkir kopi yang nikmat perlu perhitungan. Rasio kopi dan air, coffee grind size, dan waktu seduhan saling berkaitan dalam satu jejaring yang sama. Rasio kopi dan air sudah tepat, jika grind size kopi ternyata tidak diperhatikan juga berdampak pada rasa kopi, dan lagi waktu seduhan juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Mengaliri air juga perlu memastikan waktu yang sesuai untuk seduhan kopi.

Dalam hal ini, kesampingkan sejenak coffee grind size dan juga waktu seduhan. Ada apa dengan rasio kopi dan air, bagaimana menghitung berapa gram kopi yang tepat untuk menyajikan secangkir kopi berukuran 10 ml? Pernahkah kamu memikirkannya, bagaimana barista melakukan perhitungan rasio, antara kopi dan air untuk secangkir kopi di meja kamu hari ini.

Perihal kopi, barista adalah teman berbual yang tepat. Mereka akan selalu jujur, mulai dari mana biji kopi itu berasal, sampai berakhir di secangkir meja kamu. Pastinya dengan senang hati, mereka-barista akan merasa menemukan teman masa kecil yang sama, menyukai apa pun tentang kopi. Mulailah dari obrolan ringan, sampai bahasan tentang rasio kopi dan air.

Saya pun demikian, pernah bertandang di salah satu coffee shop lokal di kota ini. Siapa yang mengira dia; barista sekaligus owner coffee shop tersebut. Bercerita banyak tentang kopi, dan berhasil melakukan brain washed pada saya. Menikmati kopi dengan jujur. Sampai pada akhirnya saya bertanya bagaimana rasa kopi bisa konsisten di tiap cangkirnya. Faktanya bukan sebuah kebetulan karena sebuah kebiasaan menyajikan kopi, tapi ada perhitungan rasio untuk menampilkan karakter rasa kopi di tiap cangkirnya.

Coffee to Water Ratio atau Water to Coffee Ratio
Pernahkah mendengar istilah 1:12 atau 1:16, ya benar, sebutan tersebut adalah rasio perbandingan kopi dan air. Namun, mana yang benar penyebutannya 1:16 atau 16:1 untuk menyatakan perbandingan rasio.

Dalam jurnal the golden cup ratio yang diterbitkan SCAA (Speciality Coffee Association of America) 55 gram kopi untuk 1 liter air seduhan. Maknanya 55g:1000ml atau sama dengan 1:18, dan secara tidak langsung terjawab bahwa sebutan yang benar adalah Coffee to Water Ratio. Tapi walaupun demikian, sebagian negara menyebutkan rasio ini terbalik yaitu 18:1 bukan 1:18, maknanya tidak terlalu berbeda rasio skala 1 untuk menyebutkan gram kopi.

Rasio Air Seduhan; oz dan ml
Membingungkan memang jika konversi oz (ounces) ke ml (milliliters) sedangkan rasio yang disepakati adalah g : ml. Masalah ini sering ditemui pada coffee shop yang mengimpor cup dari negara luar seperti Amerika, atau barista yang sedang mengikuti championship di negara tertentu dengan perhitungan ounces.

Perhitungan sederhananya, 1 oz = 30 ml. Jika cup yang menampung 7 oz berapa rasio kopi yang harus di-grind untuk secangkir kopi itu. Cobalah untuk mengkonversikan terlebih dahulu ke dari oz ke ml. Dengan rasio 1:18 maka 7oz = 210ml. Baiklah konversi ke ml sudah didapat 1g : 18ml maknanya ? : 210ml, bisa dihitung dengan 210ml/18ml = 12g. Maka 1g : 18ml sama artinya dengan 12g : 210ml.

1:18 apakah benar The Golden Ratio?
Saya sendiri menganjurkan jangan percaya pada rasio ini, cukuplah hanya dijadikan referensi. Tapi, temukan perbedaannya rasio 1:18 dengan rasio lainnya. Pastikan karakter rasa pda tiap rasio, sehingga kamu dapat menentukan rasio mana yang sesuai untuk disajikan kepada pelangganmu.

Siapkan 4 cup kopi dengan rasio 1:20, 1:18, 1:15 dan 1:13, pada volume air yang sama yaitu 100ml dan pada titik suhu air yang sama dan kopi yang di-grind pada medium-fine. Cobalah mengenal karakter rasa kopi itu, mana rasio yang sesuai untuk si kopi.

Faktanya, single origin yang berbeda belum tentu sesuai dengan rasio yang sama, metode seduhan yang berbeda, berbeda pula rasio yang sesuai untuk metode seduhan tertentu.